0

Review Buku The Power of Nunchi - Euny Hong

Published: Thursday, 16 January 2020 Written by Dipidiff

 

 

Judul : The Power of Nunchi

The Korean Secret to Happiness and Success

Penulis : Euny Hong

Jenis Buku : Self Improvement

Penerbit : Penguin Random House UK

Tahun Terbit : September 2019

Jumlah Halaman :  240 halaman

Dimensi Buku :  13.00 x 18.40 x 2.50 cm

Harga : Rp. 216.000*harga sewaktu-waktu dapat berubah

ISBN : 9781786331809

Hardcover

Edisi Bahasa Inggris

 

Available at PERIPLUS BANDUNG Bookstore (ig @Periplus_setiabudhi, @Periplus_husein1 , @Periplus_husein2)

 

 

 

Sekelumit Tentang Isi

Nunchi adalah kemampuan membaca situasi, menempatkan diri dengan luwes dalam lingkungan sosial, dan secara akurat tahu waktu-waktu terbaik baginya untuk berbicara dan bertindak sebagaimana mestinya. Oleh karenanya mereka yang memikiki nunchi akan memiliki kualitas hubungan yang lebih baik dalam pertemanan, keluarga, cinta, karir, bahkan bisnis. Tidak akan terjadi lagi momen canggung dan memalukan dalam interaksi sosial. Inilah yang nantinya akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan pada individu yang bersangkutan.

Seni membaca ruangan dan memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain adalah suatu bentuk kecerdasan emosional yang dapat dipelajari siapapun. Itu artinya, meski nunchi berasal dari Korea, tapi siapapun bisa mempelajari dan menguasai tekniknya.

 

Yuk kita intip daftar isinya:

Chapter 1: What is Nunchi?

Chapter 2: The Korean Superpower

Chapter 3: Nunchi Blockers

Chapter 4: No Nunchi, or How to Lose Friends and Alienate People

Chapter 5: Two Eyes, Two Ears, One Mouth

Chapter 6: Trusting Your First Impressions

Chapter 7: Nunchi and Relationships

Chapter 8: Nunchi at Work

Chapter 9: Nunchi for the Nervous

Conclusion

Appendix: Advanced Nunchi

Notes

Acknowledgements

 

Seputar Fisik Buku dan Disainnya

 

Saya suka disain sampul buku ini terus terang karena warnanya yang merah muda. Perempuan sekali ya. Padahal Nunchi bukan filosofi dan seni untuk perempuan saja. Mungkin warna ini dipilih karena harmoni Nunchi-nya yang ditonjolkan. Sedang ilustrasi bentuk-bentuk seperti bukit berjajar dan bulan atau matahari yang menyembul sebagian memang mengingatkan saya pada negara Korea, atau malah Jepang. Saya agak ragu dalam hal ini. Mungkin teman-teman bisa membantu ^^.

Ini edisi hardcover. Jadi fisik bukunya kokoh. Kertasnya juga agak berbeda, lebih tebal. Spasi dan ukuran hurufnya standar dan nyaman di mata. Secara cetakan mirip buku Wabi Sabi Beth Kempton.

Opini - Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini

Apakah kita sering merasa canggung dan salah merespon situasi? Jika ya, buku The Power of Nunchi bisa memberikan kita wawasan dan cara untuk mengatasinya. Buku ini ringan saja karena memang tidak menggunakan latar ilmiah dan pembahasan banyak teori para tokoh. Secara pemaparan buku ini lebih mirip Wabi Sabi Beth Kempton yang juga ditulis berdasarkan pengalaman pribadinya selama berada di negara si 'filosofi' berasal. Banyak bagian dalam buku yang ditulis Hong dengan menggunakan sudut pandang dirinya sendiri ketika membagikan pengalaman hidupnya yang ada hubungannya dengan topik Nunchi. Misalnya saat ia pertama kali tinggal di Korea dan harus beradaptasi dengan cepat di sekolahnya yang baru dengan ketiadaan teman bahkan ketidakmampuan berbahasa Korea.

Some are born with nunchi, some achieve nunchi, and some have nunchi thrust upon them. I had it thrust upon me. When I was twelve years old, my famiily moved from the US to South Korea. I didn't speak the language at all, yet I was enrolled in a Korean public school. This was the best nunchi crash course I could have had, because I had..

Page 13



Nunchi merupakan prinsip hidup orang-orang Korea, termasuk di dalam Nunchi adalah seni membaca situasi, menyamakan 'frekuensi' dengan orang lain sehingga mudah diterima dalam lingkungan pergaulan, dalam karir nunchi berperan aktif menyukseskan individu yang bersangkutan, dalam percintaan nunchi membawa keharmonisan, sehingga secara total nunchi adalah rahasia orang-orang Korea dalam mencapai keberhasilan dan kebahagiaan hidup. Nunchi tidak hanya milik orang-orang Korea. Kita semua bisa mempelajari dan menguasainya. Ini tentu melegakan dan memberikan harapan kepada kita semua ya, karena berarti peluang menjadi Ninja Nunchi selalu terbuka untuk siapa saja dan kapan saja.

Dua bab pertama Euny Hong banyak mengupas tentang apa itu Nunchi, mengapa kita butuh menguasai Nunchi, dan bagaimana Nunchi menyebabkan Korea menjadi salah satu negara Asia yang perkembangannya maju pesat saat ini. Dalam salah satu penjelasannya tentang apa itu Nunchi, Hong memberikan contoh lewat tokoh fiksi detektif terkenal Holmes. Teman-teman pasti tahu kan siapa Holmes ^^.

Sherlock Holmes, the Victorian-era detective conceived by author Sir Arthur Conan Doyle, was an expert in reading the room. From his very first meeting with his friend and sleuthing partner Dr John Watson, Holmes is able to deduce that Watson has recently served as an army doctor in Afghanistan, based on his tan (‘his face is dark, and that is not the natural tint of his skin, for his wrists are fair’), his haggard face, and the stiff way he holds his arm, denoting an old injury. Later in the stories he gently chastises Watson for his inability to do the same: “You see, but you do not observe."

Holmes is a master of using his observational skills to solve mysteries: a woman’s dress has mud splashes only ...

Page 20

 

This book will show you that nunchi isn't some quaint Korean custom like taking off your shoes before entering a house. Nunchi is the currency of life.

Page 24

 

Where Did Koreans Get Their Nunchi From?

Korea’s folk tales celebrate nunchi, and the most famous one of all is about the legendary hero Hong Gildong (Hong is the surname; no relation to me), a sixteenth-century Korean Robin Hood. Little is known about the real man, but in traditional lore, Hong used his nunchi to avoid an assassination attempt, overthrow a king, and become king in his place.

Page 26

 

 

Bukan cuma kali ini ponsel disebut-sebut sebagai perampas banyak momen dalam buku-buku self improvement dan filosofi. Untuk di buku Nunchi ini, ponsel bahkan disebut sebagai the worst enemy.

Nunchi’s worst enemy : the smartphone

If ever there were proof that we need nunchi now more than ever, it is the fact that people who walk while staring at their smartphone don't even notice a two-ton car approaching. Many people hardly notice if a driver yells at them to pay attention, because it seems as though society feels the driver’s responsibility to notice that you’re on the phone is equal to, or greater than, your responsibility to notice the oncoming car.

If staring at your smartphone prevents you from noticing ...

Page 38

 

Ada pula quiz-quiz menarik yang tersebar di tiap bab. Quiz ini bisa kita isi untuk refleksi pribadi dan menilai seperti apa 'nunchi' yang kita miliki saat ini.

QUICK QUIZ

Which of the following statements represents quick nunchi?

  1. After a cup of tea, your host says, “I'm not sure I bought enough lamb, but would you like to stay for dinner?” You say, “Sure, I'll just eat the side dishes.”
  2. At a work meeting, your colleague completes her presentation and says, ‘So if there are no more question, I guess we can break for lunch.’ At that moment, you say, ‘I have a question, actually.’
  3. You know your boss stress-eats chocolate bars when he’s in a bad mood, so you glance in his waste-paper basket to see if there are any wrappers before asking for a promotion.
  4. You barge into a room and tell a joke.

Correct answer: C. In this scenario, you've paused a beat to ‘eye-measure’ your boss’s mood, thereby decreasing the likelihood of rejection.

Scenario A is a host’s nightmare. They clearly don't want you to stay. ...

Page 44

 

A Nunchi Self-Assessment Quiz

Which of the following scenarios have you experienced?

  1. You have been told any of the following: ‘Read the room’: ‘Yes, thanks, we heard you the first time’: or ‘What do you want, a medal?’
  2. You're in a conference room at work, waiting for a meeting to start. To break the silence, you say, ‘Is this another one of George’s idiotic meetings that could have been covered in an email?’, only for George to wave at you from the corner of the room.
  3. ...
  4. ..
  5. ...
  6. ..
  7. ...

If three or more of these scenarios seem familiar to you, you would benefit from working on your nunchi.

Page 65

Picture: Beberapa halaman quiz yang ada di buku

 

Di chapter 3 Nunchi Blockers ada penjelasan tentang 5 hal yang menyebabkan nunchi tidak berkembang, di negara barat khususnya. Selain itu di bab yang sama ada penjelasan tentang 8 tipe orang yang tidak memiliki nunchi, di antaranya adalah orang yang tidak mampu membaca situasi dalam forum (ruangan) sehingga menciptakan momen canggung atau memalukan serta penguntit yang berpikir tindakannya manis dan romantis (padahal tidak).

Most people unaware that they favour some traits over others, and that these might hinder their ability to read people and connect with them. Some of the biases of Western culture are these:

  • Empathy is valued over understanding
  • Noise is valued over stillness and quiet
  • Extroversion is valued over introversion
  • Jagged edges are valued over roundness
  • Individualism is valued over collectivism

Chapter Nunchi Blockers

 

No-nunchi archetype 2:

The stalkers who think they’re romantics

Rom-coms of the Richard Curtis variety (Love Actually being the worst culprit) may or may not be responsible for a widespread misconception that wearing down someone’s resistence by embarassing them in public is a really good way to get a romantic partner. Both men and women are guilty of this. It’s not romantic, it s a self-centred view of the world.

Take the case of Rainer, an opera singer, who had landed ...

Page 69

 

Tidak ada gambar pelengkap, kecuali beberapa tabel saja.

Picture: salah satu tabel yang ada di buku

 

Banyak pemaparan dalam buku yang membuat kita tahu lebih dekat tentang budaya dan kehidupan orang-orang Korea, misalnya ternyata sekolah-sekolah di sana tidak ada yang namanya petugas kebersihan (siswa diharapkan membersihkan sendiri kelasnya masing-masing), guru tidak memberikan keterangan detail tugas siswanya (siswa diharapkan mencari cara sendiri memaksimalkan persiapan) dan semua itu menurut Euny Hong melatih nunchi mereka sejak kecil. Menarik ya ^^

At Korean school, students are expected to prepare everything for themselves. Teachers won't give students convenient written lists of supplies to bring for the next day’s complicated art project. They’ll just say, ‘We’re making Lampshades,’ and the students have to work out on their own what materials to bring for that. If you don't bring the right wire-cutters, that's too bad; the school doesn't keep tools around and, even if they did, they would never lend them to you, because you're the one who messed up.

Page 83

 

Di bab 5 ada 8 aturan nunchi yang menarik untuk di simak. Bisa dibilang inilah inti buku (How To) yang saya tunggu-tunggu. Kedelapan aturan inilah yang akan menjadi panduan kita dalam berlatih menerapkan nunchi. Euny Hong menjelaskan tiap poinnya dengan baik sehingga bisa kita pamahi dengan mudah.

The Eight Rules of Nunchi

  1. First, empty your mind. Lose your preconceptions in order to observe with discernment
  2. Be aware of the Nunchi Observer Effect. When you enter a room, you change the room. Understand your influence.
  3. If you just arrived in the room, remember that everyone else has been there longer than you. Watch them to gain information.
  4. Never pass up a good opportunity to shut up. If you wait long enough, most of your questions will be answered without you having to say a word.
  5. ...
  6. ...
  7. ...
  8. ...

Page 86

 

Masih ingat filosofi Stoa (stoicism)? Saya review buku Proffesor Massimo yang berjudul How To Be Stoic beberapa bulan lampau. Rupanya Nunchi juga punya kaitan dengan Stoa. Temukan sendiri irisannya dengan membaca buku Nunchi ya.

If you establish an image of stoicism from the very beginning. You'll be in a much stronger position for all the houses the agent shows you after that. At the very worst, you have nothing to lose.

Page 99

Klik di sini untuk membaca "Review Buku How To Be Stoic - Massimo Pigliucci" 

 

Inilah yang paling saya sukai dari Nunchi. Nunchi membuat kita tidak self center, lebih menyatu situasi sekitar, dan lebih penuh pengertian serta kasih sayang.

An important caveat when it comes to manners and nunchi is to remember that manners exist to make everyone feel comfortable, rather than to make yourself feel superior because you know best. Loudly telling people what they should or shouldn't be doing at the dinner table is not good nunchi.

Page 101

 

Yang saya suka dari gaya pemaparan Hong adalah contoh-contoh kasusnya yang diceritakan dan dijelaskan sedetail mungkin. Salah satunya tentang keluarga pengungsi yang tinggal sementara di rumah seorang penduduk. Keluarga pengungsi ini sangat sopan, tapi mereka bolak-balik menanyakan pertanyaan yang sebenarnya ganjil. Ternyata setelah beberapa lama baru disadari oleh pemilik rumah bahwa keluarga pengungsi ini muslim dan haram bagi mereka untuk makan makanan dari babi.

You've volunteered to be a host family to refugees from a war-torn country. At first, it's a delight: they’re polite and quiet, they're tidy and considerate, they wash every dish they use and, even though you don't speak their language, you can tell that after around 8 p.m. the parents chastise their kids if they make too much noise. When you 're reading or at your computer, the family makes sure not to disturb you.

One day the mother asks, ‘Do many peoply in this country eat pork, like you?’ You reply, ‘I guess if they like it, then yes.’ You think it's a weird question and yet you don't follow it up, even though your nunchi should have told you to enquire further.

...

Page 102

... when someone has a chronic problem like low blood sugar, monitoring them is not practical.

Instead, I recommend you ask Sheila questions that are based not on whether she wants to eat, but when. Next time you go out, bring up the question of food immediately when you step out of the door. You could say, “There’s a new Indian place on York Street, and nearby there s pizza and all kinds of street vendors selling roasted chestnuts. Let me know when you decide which restaurant you want.”

So what did you accomplish here? In the previous scenario – the recurring shouting match – you told Sheila it was her responsibility to tell you when she is hungry. But in the second scenario, by telling her to let you know which restaurant she has picked, you are shifting the action to one she is more comfortable with.

Page 159

 

Saya menyimak tagar #MeToo pertama kali saat membaca buku Prof. Rhenald Kasali salah satunya. Ini fenomenal sekali ya buat kita yang wanita. Kasus pelecehan seksual padahal sudah berlangsung sejak dulu. Kesadaran untuk bersatu dan berani menentang perlakuan ini penting untuk terus dikampanyekan. Dan memiliki Nunchi membuat kita para wanita bisa terhindar dari situasi buruk akibat pelecehan tersebut. Mengasah naluri itu sebuah keharusan.

For a long time, as she worked her way up the career ladder, Robyn questioned whether she had been right to decline the job, which would have opened many doors for her. Many years later, Mr Creepy ended up being one of the high-profile men who lost their jobs after the #MeToo fallout.

Robyn had excellent nunchi. Even though she was desperate to get a job in the movie business, she didn't let that desire override her first impression that the executive was not to be trusted. ...

Page 110

Let’s say you meet someone at a party – Flavio, a charming and flirtatious man who introduces himself as a human rights lawyer. All signals so far suggest that Flavio is a person worth knowing, and you're intrigued. Half an hour into the chat, a woman marches up to Flavio and says, ‘Why are you here? Stay away from me.’ She leaves. Flavio says, ‘Ignore her. She’s crazy.’

This woman is a new player with new information, and you have to adapt. It is possible that the woman might indeed be ‘crazy’; on the other hand, you know that people who call others ‘crazy’ are often suspect themselves. ...

Page 116

 

 

Buku ini menurut saya mudah untuk dipahami serta ringan dicerna. Meski ada penguat teori dan data, tapi jumlahnya tak banyak. Ada pula nama-nama tokoh populer yang disebutkan dan dibahas singkat dalam buku ini, misalnya Steve Jobs dan Bill Gates. Dua nama tokoh berpengaruh ini memang kerap dijadikan 'contoh' dalam banyak buku-buku non fiksi di berbagai latar bahasan, mulai dari komunikasi bisnis hingga self improvement.

One Korean psychologist, Jaehong Heo, a professor of psychology at Kyungpook National University in the south eastern Korean city of Daegu, is attempting to use nunchi as a new template for treating psychiatric patients.

Heo has created an innovative ‘Nunchi Scale’, a way to measure nunchi ‘objectively’. Similar scales have been in use for decades in the Western social sciences, to measure self-esteem, satisfaction with life, and the Empathy Quotient, the last of which was developed by renowned...

Page 33

Konnikova gave an excellent piece of advice about anything you think is a so-called tell: ‘Data is only valuable in context.’ This recalls a nunchi principle we’ve already looked at: the unit of nunchi is the room. It's not all about you; it's not even about just your poker table.

This is why you must learn to trust your nunchi more than trust lists of physical ‘red flags’ you have read about. Your own intuition is your best guide on who you should trust.

Page 124

The late Steve Jobs was famous for abruptness and his undisguised disdain for certain people, but everything points to his having had nunchi in spades. His greatest fairness triumphs occured because he understood  people better than people understood themselves.

In person, Jobs exercised the literal ‘eye’ part of the eye measure: he was famous for his penetrative stare.

Jobs also demonstrated tremendous nunchi when he predicted just how big a business digital music would become. ...

Page 170

 

Another nunchi-ful tech titan was Bill Gates. In 2001, when he pushed into the video-game market with the release of the Xbox, Gates predicted that video games would soon be bigger business than movies. ...

Page 171

 

Dua bab yang menarik buat saya adalah Chapter 7 Nunchi and Relationship dan Chapter 8 Nunchi at Work. No tips dan tricks di bab ini, tapi sebagai gantinya Euny Hong mengangkat berbagai situasi dalam kehidupan yang berkaitan dengan topik di bab bersangkutan, misalnya Nunchi at Dating, Finding Mr/Mrs Right, Nunchi and Relatives di Chapter 7 dan Nunchi and Office Socialising, Requesting a Pay Rise, Hiring New Employees, Getting What You Want at Work, Nunchi and Stupid Colleagues di Chapter 8.

There are times when we are particularly anxious that our first impression is a good one: meeting a partner’s parents for the first time, for example, or being introduced to someone who might be helpful in your career. Standard Western advice for such situations suggest focusing on yourself: give a firm handshake, look people in the eye, speak in a strong and confident tone of voice. Nunchi suggests the opposite: ...

Page 137

 

Let nunchi help you smooth the edges of social interactions, regardless of who you are, or how complicated your relationships, nunchi can help you move through life in a way that feels harmonious for you and everyone you encounter.

Page 149

Nunchi is crucial in the workplace because people will seldom tell you exactly what is happening.

Page 168

 

Di bab terakhir, Advanced Nunchi, akan ada 2 games menarik yang bisa kita gunakan untuk mengasah Nunchi kita. Permainan pertama melibatkan hitungan dan gerakan berdiri yang bergantian dari para pemain. Yang berdiri bersamaan atau menyebutkan urutan angka yang salah dinyatakan bersalah. Permainan kedua disebut Muk-ji-pa yang teknisnya mirip batu-kertas-gunting saat menentukan siapa yang menang dan kalah. Untuk aturan permainan yang lebih lengkap bisa di baca di bab terakhir ini. Kedua permainan ini bisa melatih Nunchi karena kita harus cepat dan tepat dalam mengamati lawan serta mengambil keputusan apa yang harus kita lakukan.

 

The Power of Nunchi mengingatkan saya pada Wabi Sabi milik orang-orang Jepang karena filosofinya yang sama-sama berakar dari budaya bangsa tertentu. Keduanya dari negara Asia, dan saat ini kedua negara ini telah membuktikan kebangkitan dan kejayaan yang tak terbantahkan di dunia internasional meski luas negara dan sumber daya alamnya bisa dikatakan jauh lebih minim dibandingkan banyak negara sukses lainnya. 

Klik di sini untuk membaca Review Buku Wabi Sabi - Beth Kempton.

 

"The key is practice." (p. 226).
Euny Hong secara khusus menyatakan bahwa memahami teori nunchi tidak cukup membawa kita pada penguasaan nunchi yang sesungguhnya. Pernyataan ini menurut saya logis karena nunchi menyerupai insting dan naluri yang meski memiliki panduan cara menerapkannya tapi hanya dengan praktik maka nunchi bisa diasah hingga tajam dan akurat.

Berdasarkan pengalaman pribadi, keluwesan dan kecakapan kita dalam membaca situasi memang sangat diperlukan dalam kehidupan sosial. Tak jarang seseorang dikucilkan karena dianggap tidak menyenangkan atau tertinggal karirnya karena kerap melakukan hal yang tidak tepat dinilai dari sudut kinerja maupun interaksi bersama kolega.

 

Siapa Euny Hong

Euny Hong adalah jurnalis dan penulis berdarah Korea-Amerika. Hong telah menulis tiga buah buku; Kept: A Comedy of Sex and Manners diterbitkan oleh Simon dan Schuster pada tahun 2006, The Birth of Korean Cool: How One Nation is Conquering the World Through Pop Culture diterbitkan oleh Picador Books di AS / Simon & Schuster di Inggris pada 2014, dan telah diterbitkan dalam tujuh bahasa. Buku ketiganya, The Power of Nunchi: The Korean Secret to Success and Happinesss diterbitkan oleh Penguin Random House. Euny Hong adalah Kolumnis Senior untuk Financial Times edisi Amerika. Ia dianugerahi Fulbright Beginning Professional Journalism Award. Karya-karya Euny Hong telah muncul di antaranya di The New York Times, The Wall Street Journal, The Washington Post, The New Republic, The Daily Beast, dan The Atlantic.

Hong lahir di New Jersey, Amerika Serikat. Pada usia 12, ia pindah ke Seoul, Korea bersama keluarganya, dan dididik dalam sistem sekolah negeri Korea dan sekolah internasional (Seoul Foreign School). Setelah sekolah menengah, ia kembali ke AS untuk kuliah di Universitas Yale, tempat ia lulus dengan gelar B.A. dalam bidang Filsafat. Hong menghabiskan 6 tahun di Paris, Prancis, lima tahun di antaranya sebagai jurnalis untuk France 24, sebuah jaringan berita internasional. Euny Hong juga tinggal di Frankfurt dan Berlin, Jerman. Ia fasih berbahasa Inggris, Korea, Prancis, dan Jerman.

 

 

Rekomendasi

Saya rekomendasikan buku ini pada pembaca yang mencari filosofi komunikasi dan interaksi sosial, khususnya yang berasal dari Korea, yang fokus membahas teknik membaca situasi dan perasaan/pikiran orang lain agar terhindar dari momen canggung, memalukan, atau perkataan dan tindakan yang tidak tepat. Buku ini ringan dibaca, hanya ada sedikit latar ilmiah yang diangkat. Ada cerita-cerita tentang tokoh-tokoh ternama yang memiliki nunchi sehingga sukses kehidupannya, dan sebagian besar pemaparannya bersudut pandang personal penulis, yakni dari pengalaman hidupnya selama tinggal di Korea. Teknik Nunchi terdiri dari 8 aturan yang penjelasannya mudah dipahami. Ada banyak quiz menarik di buku ini yang bisa kita gunakan untuk mengetahui seperti apa nunchi yang kita miliki saat ini.

 

 

 

Jika Anda suka dan merasa mendapatkan manfaat dari konten di blog Dipidiff.com, sekarang Anda bisa mendukung pengembangan blog ini dengan mendonasikan uang mulai dari seribu rupiah atau mempertimbangkan untuk mendukung rutin per bulannya. Terimakasih.

Donasi dapat ditransfer ke:

BCA 740 509 5645

Konfirmasi transfer ke DM Instagram @dipidiffofficial

 

-------------------------------------------------------------------------


 

Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.

Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.

Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.

Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainerserta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka. 

Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.

Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.

Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial

 

 

 

TERBARU - REVIEW BUKU

Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …

23-08-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...

Read more

Review Buku The Only One Left - Riley Sa…

23-07-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...

Read more

Review Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…

14-06-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman :  246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...

Read more

TERBARU - REVIEW CAFE & RESTORAN

Kalpa Tree di Ciumbuleuit Bandung (a Sto…

11-08-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

Airy, stylish international restaurant with glass walls, plants & wine, plus a pool & garden.   Baru kemarin, Rabu tanggal 10 Agustus 2022 saya ke Kalpa Tree dalam rangka meeting. Sebenarnya ini...

Read more

Marka Cafe + Kitchen (a Review)

16-10-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Untuk mereka yang biasa ngafe atau duduk-duduk nongkrong sambil menikmati kopi pasti sudah kenal kafe yang satu ini. Saya juga tahu Marka cafe karena diajak partner saya ngobrol-ngobrol tukar pikiran...

Read more

Cafe Nanny's Pavillon (a Review)

27-07-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  "Do what you love, love what you do". Saya masih ingat sekali menggunakan kutipan itu untuk caption instagram saya waktu posting foto Nanny's Pavillon. Tapi benar ya, rasanya hari itu...

Read more

The Warung Kopi by Morning Glory (a Stor…

28-03-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Setengah ga nyangka dan setengah takjub juga begitu nemu kafe asyik kayak begini di wilayah Bandung Timur. Maklum sudah keburu kerekam di memori otak kalau kafe-kafe cozy adanya cuma di...

Read more

TERBARU - PERSONAL GROWTH & DEVELOPMENT

10 Tips Mengatasi Kesepian

05-12-2021 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Apakah kamu akhir-akhir ini merasa kesepian? Rasa sepi ini ga cuma hadir saat sendiri, tapi juga di tengah keramaian, atau bahkan saat bersama orang-orang terdekat. Ada sebuah rasa hampa yang...

Read more

Tentang Caranya Mengelola Waktu

11-08-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  “Seandainya masih ada waktu...” Berani taruhan, diantara kita, pasti pernah berkomentar seperti di atas, atau yang mirip-mirip, minimal sekali seumur hidup. Waktu merupakan satu-satunya sumber daya yang tidak dapat diproduksi ulang. Apa...

Read more

Cara Membuat Perpustakaan Pribadi di Rum…

25-09-2020 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Perpustakaan sendiri punya kenangan yang mendalam di benak saya. Saya yakin teman-teman juga punya memori tersendiri ya tentang library. Baca juga "Arti Perpustakaan Bagi Para Pecinta Buku" Baca juga "Perpustakaan Luar...

Read more

The Five Things Your Website Should Incl…

17-08-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Website dan blog adalah portal wajib perusahaan masa kini. Penyebabnya tentu saja adalah kemajuan teknologi seperti internet dan gadget. Jaman sekarang memiliki bisnis tak harus memiliki bangunan fisik, cukup dengan...

Read more